Sabtu, 15 Oktober 2011

DANIEL WILLIAM- chapter 1


Sore tadi sekitar pukul 5. Bunyi buk bak buk bak menjalar dari tangga ke kamarku.
dengan mata masih mengatuk, kulihat dari pintu kamar yg setengah terbuka muncul sosok kecil 1berseragam SD.

"HAI IBU TITIIII  . . !!" sosok tadi melambai-lambaikan tangan di depanku dengan ceria.
walaupun mataku tidak begitu jelas melihat wajah mungil itu, tetapi aku kenal persis suara cempreng dan nyaring itu.

Aku menghela nafas dan berbicara mengatur intonasi agar tidak terdengar kasar.
"Daniel jangan masuk-masuk sini, ini kamar perempuan, kamu itu laki-laki, ayo turun"

"Tapi kan daniel masih kecil buuu . ." mulutnya dimonyong2kan,menyebalkan sekali.
matanya membesar menjelajah isi kamar, kaki dan tangannya bergerak-gerak siap bereksplorasi di ruangan yg baru baginya.

"Kamu itu sudah besaaaar" balasku dengan setengah tidak sabar.

kepalanya mendongak dan menggeleng khas anak kecil hiperaktif menyebalkan, tanpa melihat ke arahku dia menyahut
"tapi kalau daniel tanya ini itu sama mamah, kenapa mamah bilang kalau daniel itu masih kecil, kenapa coba?"

Dari balik selimut wajahku mengernyit, campuran antara gemas dan speechless,
aku sudah akan bangkit dari kasur ingin memaksanya turun sampai dari bawah terdengar klakson sepeda motor.

"Daniel . . mamah kamu jemput" teriak seseorang dari bawah.

"iya bu Putri Daniel turuuuuun!"
segera bunyi gedebak gedebuk muncul lagi karena kaki yang berlarian menuruni anak tangga.

Dari jendela kamar yg menghadap ke depan rumah kulihat ibunya daniel,seorang wanita keturunan tionghua berambut cepak yang sedang hamil besar menunggangi sepeda motor, di belakangnya sudah ada Olive, adik daniel yg masih TK.

Daniel sudah terjun ke atas sepeda motor, ya, terjun, bukan naik dengan normal. Dari atas sepeda motor,  ibunya Daniel berteriak "makasih bu Putriiii . . besok subuh saya antar lagi daniel les matematika"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar